Jumat, 23 Agustus 2013

Ditinggalkan...

Bismillah...

Bintang, apa kabarmu?

Kau sedang apa?
Saat ini, aku sedang memandangmu, sinarmu tampak indah bersanding dengan gelapnya malam.

Kau tau?
Kehidupan ini tidak akan lama bukan?
"Meninggalkan" atau "Ditinggalkan"

Hatiku masih berkabut. Seorang sahabat meninggalkanku. Yah, pergi dan tak kembali. Aku percaya, ini lah skenario Allah terbaik untuknya, untukku dan untuk kita semua.

Teringat akan janjiku padanya. Mungkin, saat ini aku tak dapat melihat dan bersua kembali dengannya. Berharap, kelak akan berkumpul bersama di jannahNYA.

Uhibbuki fillah, ukhti.. :')

Meski kau telah tiada, tetap kau akan hidup di hatiku, di hati kami. Jejak hidupku bersamamu, akan ku simpan di ruang hatiku.

Do'aku, do'a kami menyertai kepergianmu..


Ar-Rahman telah berfirman:
“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami lah kalian akan dikembalikan.” (Al-Anbiya`: 35)

Kamis, 22 Agustus 2013

Segelintir rindu, mewarnai Fmipa



Bismillah..

Baiklah, izinkan saya untuk mengucapakan sepatah dua patah untuk kalian *seperti mau pidato saja. Meski terlambat, berharap tidak mengurangi esensi hari raya Idhul Fitri. Saling memaafkan.

Berhenti sejenak..
Kutegok masa lalu..
Goresan dosaku tak terhingga..
Maaf, aku khilaf..
Kuharap, kau memaafkanku..
Saling memaafkan..
Mari kita mulai lembar baru..
Menghapuskan semua yang telah berlalu..

Kembali ketujuan awal.
Dua bulan lamanya aku meninggalkan kalian. Mungkin lebih. Maaf, beribu ribu maafku pada kalian. Tanpa tersadar, aku telah menzolimi kalian. Bagaimana tidak? Amanah yang seharusnya tugasku, kuterlantarkan begitu saja. Hingga kalian yang mengerjakan.

Apa kalian tau?
Cinta yang katanya bukan ilmu dan konsep yang dirumuskan oleh kaderisasi. Cinta pada lembaga atau organisasi yang hidup dan menghidupkan. Jika tidak, ia hanyalah sekedar 'amanah' yang berat dipundak.
Kalian tau zombie?
Mayat hidup yang bergerak tanpa ruh dan cita-cita.

Tersentak. Diam. Sunyi..
Itu yang kurasa setelah membaca catatan seorang teman. Bagaimana dengan kalian? Apa kalian ingin seperti itu? Kuharap, kalian berkata tidak. Begitu pula dengan ku. Meratapi semua yang terjadi? Ah, itu tidak ada gunanya. Untuk intropeksi diri, bolehlah. Tapi jangan berlarut-larut. Menyalahkan diri sendiri? atau yang lain? itu juga tak perlu.

Apa kalian tau?
Hari ini, nanti, esok dan seterusnya.. menunggu kita. Mari kita saling mengingatkan dikala kita salah dan saling mengkuatkan dikala jiwa kita sedang rapuh. Saling bergadeng tangan untuk mewujudkan Visi dan Misi kita *sesama mahromnya. Dengan bersama meringankan beban. Kita bisa.. MEWARNAI FMIPA. Yah, itulah tujuan kita. Tujuan utama kita.

Terimakasihku pada kalian. Berbagai organisasi kusinggahi. Cintaku berlabu padanya, Ions. Tarbiyah. Yah, karena ia yang telah memungutku. Dari orang yang tak mengerti apa-apa, menjadikan aku seperti saat ini. Meski banyak yang belum ku ketahui dan ku pelajari.

Dengan sebuah pena, ku utarakan semua.
Berharap aku, kamu adalah kita yang membaca tergerak hatinya setelah membaca ini.
Aku tidak mampu mengatakannya. Biarlah pena ini yang berbicara.

Jika ada salah kata, mohon maaf..

22 Agustus 2013
Disudut kamar