Minggu, 02 November 2014

SATU LANGKAH MEWUJUDKAN MIMPI

Hikari Hana 
"Bukan seberapa besar mimpi itu, tetapi seberapa besar usaha untuk mimpi tersebut." Demikian kata-kata Pak Balia, salah satu tokoh dalam novel Sang Pemimpi yang menjadi inspirasi bagi Ikal dan Arai menaklukkan mimpi. Mimpi ibarat sebuah tujuan, sehingga harus dituliskan secara nyata dan jangan hanya diingat karena pasti akan lupa. Biarlah goresan pena di atas kertas menjadi saksi bisu atas mimpi-mimpi yang telah terukir. Sehingga suatu saat nanti yang tersisa hanyalah coretan demi coretan yang telah tercapai.

Impian itu bermula dari kata dasar mimpi. Pengertian mimpi dari segi bahasa adalah bunga tidur. Sedangkan dari segi istilah, mimpi adalah sebuah cita-cita yang harus diraih. Mimpi itu gratis, semua orang boleh memilikinya. Meskipun orang lain tertawa atau menganggap impian itu hanyalah mimpi belaka, maka tetaplah fokus! Anggap saja itu sebagai bentuk motivasi. Jangan sampai menjadi seorang pemimpi saja, tetapi harus berusaha dan berjuang dengan melakukan tindakan-tindakan nyata. Berkomitmen dengan impian dalam kondisi apapun, baik suka maupun duka dan jangan pernah menyerah sehingga impian itu benar-benar terwujud.

Perjalanan menuju impian tidak selamanya mulus. Terkadang harus tertatih-tatih lebih dahulu sehingga nantinya mendapatkan apa yang diinginkan. Ketika sudah berusaha mengoptimalkan semua, ikhtiar telah dilakukan, terakhir jangan lupa berdoa untuk hasil akhirnya. Pasrahkan semua itu kepada Allah. Biarlah Dia mengabulkan harapan dan keinginan itu dengan cara-Nya sendiri.

Berdoa dengan sungguh-sungguh membuat keinginan semakin kuat. Hal itu menunjukkan kesungguhan hati dan keyakinan semakin dalam akan kekuatan mimpi. Teruslah berdoa! Allah akan memberikan apa yang diinginkan setiap hamba-Nya pada saat yang terbaik. Allah menerima semua doa, baik itu yang tersembunyi atau terang-terangan. Bila terjadi kegagalan, tetap berprasangka baik kepada-Nya, karena kesuksesan itu berawal dari kegagalan dan hanya dapat diraih dengan kerja keras. Jangan berharap kesuksesan datang secara cepat dan kebetulan, tetapi kesuksesan datang berdasarkan  usaha dan ketentuan-Nya. Berdoa tidak hanya dalam keadaan sulit tetapi setiap saat. Ketika kegagalan datang, doa adalah senjata terakhir untuk membangkitkan kembali motivasi. Oleh karena itu, berdoa dalam setiap usaha sangat penting, karena tidak hanya sebagai penguat tujuan tetapi juga untuk memelihara kedekatan pada Allah.

Ada sebuah kisah yang membuktikan bahwa kekuatan mimpi mampu memotivasi seseorang hingga menghasilkan perubahan yang luar biasa. Berikut ini merupakan satu diantara sekian banyak kisah yang telah berhasil mewujudkan mimpinya.

Sang pembuat jejak

“Apapun yang terjadi, itu adalah yang terbaik dari Allah”, begitulah motto hidup pemilik nama dari Danang Ambar Prabowo. Namanya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar mahasiswa. Melalui film dokumenter yang menceritakan perjalanan menggapai impiannya dengan menuliskan di atas lembaran kertas itulah yang memberi banyak motivasi bagi para mahasiswa.

Danang bertekad untuk mewujudkan doa dan harapan kedua orang tuanya untuk meraih kesuksesan. Ledakan motivasinya berawal dari pertemua dengan Ustad Aris Ahmad Jaya yang mampu menghipnotis dengan kata-kata yang luar biasa, sehingga dari sanalah sang pembuat jejak bermula. 

“Banyak orang yang memiliki mimpi, namun mimpi itu akhirnya tetap menjadi impian dan khayalan belaka. Alasannya adalah karena mimpi-mimpi tersebut hanya disimpan dalam ingatan saja. Padahal ingatan manusia itu terbatas. Sehingga tidak jarang mimpi yang dipendam dalam ingatan akan terhapus.

Danang menuliskan 100 target hidupnya dalam dua lembar kertas buram, beliau tidak peduli dengan komentar orang lain yang menertawakan mimpinya itu. Pada akhirnya, waktu menjadi saksi keberhasilan beliau mencapai mimpi-mimpi itu. Satu persatu rincian targetnya tercoret. Danang membuktikan pada semua orang yang dulu meragukan kemampuannya, bahwa Allah telah mewujudkan mimpi yang dulu hanya tertulis dalam selembar kertas. Danang menjadi mahasiswa berprestasi hingga tingkat nasional, menjadi yang terbaik diantara yang baik. Pemuda itu juga berhasil ikut Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang begitu bergengsi dan MTQ Mahasiswa Nasional.

“Maka nikmat Tuhanmu manakah yang engkau dustakan?”

Kini ketika menatap dua lembar kertas usang yang hampir tercerai berai itu, beliau melihat target nomor 83 bertuliskan, “Ingin melanjutkan sekolah ke luar negeri setamat di IPB”. Ternyata Allah membukakan jalan baginya sampai ke Negeri Sakura, Jepang.

Memetik selaksa hikmah dari pengalaman hidup Danang, ini salah satu kisah di antara sekian banyak kisah orang yang percaya akan kekuatan mimpi dan doa. Sungguh begitu luar biasa kekuatan sebuah mimpi itu. Sekarang, tunggu apa lagi? Bergegaslah! Tuliskan mimpi-mimpi besar itu secara nyata. Tanamkan pada diri, “Pasti bisa!”. Man Jadda Wajada, siapa yang bersungguh-sungguh passti berhasil.

Note: 
Tulisan ini telah direvisi untuk menyelesaikan tugas kuliah "Dasar-dasar Menulis".

Thanks for you
--Mbak Ulin yang tidak pernah lelah untuk mengajari dan mengoreksi tulisan-tulisan saya :)
--Mbak Resti yang sudah memberikan saya masukan atas idenya :)
--Pak Edy Hasan, salah satu dosen favorit saya :D suka dengan cara mengajar bapak (y)
--Dan para pembaca blog ini, terima kasih sudah mau mampir :) ditunggu kritik-sarannya...