Jumat, 20 Desember 2013

Japan Education Fair

13 Universitas bergengsi di Jepang yang tergabung dalam Project Global 30 akan mengadakan Pameran Pendidikan Jepang di Jakarta dan Yogyakarta.
Mereka akan memperkenalkan program program perkuliahan berbahasa inggris mereka pada Pameran Pendidikan Jepang ini.

Pameran Pendidikan akan diadakan pada hari Sabtu tanggal 25 Januari 2014 di Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta dan pada hari Minggu tanggal
26 Januari 2014 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang dan JASSO akan turut hadir pada Pameran Pendidikan ini.

Pameran pendidikan ini tidak dipungut biaya, namun pengunjung diharapkan melakukan pendaftaran di :
http://www.uni.international.mext.go.jp/info/2013/11/global-30-japan-education-fair-indonesia/?lang=IN

*13 Universitas yang tergabung dalam Project Global 30.
Tohoku University, University of Tsukuba, The University of Tokyo, Nagoya University, Kyoto University, Osaka University, Kyushu University, Keio University, Sophia University, Meiji University, Waseda University, Doshisha University, Ritsumeikan University


グロバル30プロジェクトに加盟する13大学は
ジャカルタとジョグジャカルタにおいて日本留学フェアー
を開催する予定です。この留学フェアーで
参加大学はそれぞれの英語プログラムを紹介する予定です。

留学フェアーは、2014年1月25日(土)にジャカルタの
アルアザハール大学において、また、2014年1月26日(日)にジョグジャカルタの
ガジャマダ大学において、実施される予定です。日本大使館
教育部とJASSOも参加する予定です。

参加費は無料ですが、事前の登録が必要とされています。
以下のウェブサイトから登録してください。
http://www.uni.international.mext.go.jp/info/2013/11/global-30-japan-education-fair-indonesia/?lang=ja

*グロバル30プロジェクトに加盟する大学
東北大学、筑波大学、東京大学、名古屋大学、京都大学、
大阪大学、九州大学、慶應義塾大学、上智大学、明治大学
早稲田大学、同志社大学、立命館大学

Jangan menyerah!

Masih banyak cara untuk sampai ke kota tujuan. Toh, satu-satunya alat transportasi nggak hanya kereta. Masi ada bus kan? Meski lebih lama, tapi tak apa. Pelan tapi pasti, yang penting selamat sampai tujuan.

Begitu pula dengan menggapai impian. Ketika tak bisa menggapai dengan cara 'a', masih ada cara 'b'. Ingat, mundur bukan berarti kalah. Tapi mundur untuk bernapas sejenak, mundur untuk mengambil ancang-ancang. Yah, ini sebagai batu loncatan untuk melambung tinggi meraih mimpi :)

Sabtu, 07 Desember 2013

part2#Danau cinta, bersamamu..

Setiap orang mempunyai rencana.
Namun, sebaik-baiknya rencana adalah rencana Allah.

Pada akhirnya, tertahan lebih lama dari semua yang telah di rencanakan. Setelah acara sharing semalam, kini kutahu penyebab ia ingin bergegas pergi meninggalkan tempat ini, tempat yang masih baru dikenalnya.

***&&&***

Kedua bola mata ini tak ingin berhentih menatapnya, walau hanya sedetik. Raut wajah yang teduh dan damai. Apa yang bisa kulakukan untuknya, untuk sahabat baruku ini. Memutar otak. Berfikir keras berharap sebuah ide segera datang menghampiri.

Dreeett.. dreett..

Sebuah pesan masuk di ponselnya dan seketika membuyarkan semua lamunanku. Ia terbangun. Dengan malas, dengan rasa kantuk yang masih melekat di pelupuk mata, ia meraih hpnya dan meletakkan kembali.

"Hey.. belum tidur po?" Ia berkata sambil menggerakkan kelopak matanya beberapa kali, seolah-olah ingin menghilangkan rasa kantuk.

"Belum, belum bisa tidur" Jawabku singkat.

"Oh, kalau begitu, aku duluan ya? Masih ngantuk nih" katanya sambil membenarkan posisi tidur.

"Yup, oyasumi nasai | selamat istirahat" Untuk beberapa waktu menanti jawaban, namun ia tak bergeming. Mungkin, rasa lelah telah membawanya pergi begitu cepat melang-lang buana di dunia mimpi.

Membaringkan tubuh ini di sampingnya. Menatap langit-langit kamar, sambil memikirkan rencana untuk besok. Hingga rasa kantuk mulai menyerbu, tak kuat menyangga lagi. Perlahan mulai redup. Gelap gulita. Dan aku 'jatuh' tertidur.

***&&&***

Dinginnya udara di pagi hari membuatku terjaga, masuk tanpa permisi melalui pintu yang terbuka lebar, seolah menantang. Memperkatikan sekitar, rupanya masih satu-dua yang telah terbangun. Aku bangkit menuju kamar mandi untuk bersih diri, tak lama kemudia menunaikan sholah subuh berjama'ah.

Hari ini, hari terakhir bersamanya, bersama mereka. Jika boleh meminta, aku ingin meminta pada sang fajar untuk tak secepat biasa kembali menyapa. Namun apalah daya, waktu akan terus berjalan, tak mengenal siap atau tidak.

***&&&***

Lima menit, sepuluh menit, dua puluh menit.. Aku mulai resah. Kenapa mereka tak kunjung datang? Padahal tempat tinggal itu tak terlalu jauh ke tempat ini, tak membutuhkan waktu yang lama jika ditempuh dengan mengendarai sepeda motor atau mereka..

Benar saja, di menit ke dua puluh tiga, aku menangkap sosok mereka dari jauh. Berjalan dengan santai. Disini aku? Egois! Aku juga ingin mengabadikan momen ini. Melangka menusuri jembatan dengan membawa rasa kecewa. Duduk ditepi danau yang berlawanan. Mereka memanggil, aku tak menghiraukan. Mereka mendekat, aku menjauh. Biarlah mereka mengerti bahwa aku kecewa.

Ketika menyusuri danau seorang diri, aku terpaku melihat apa yang dilakukan salah satu pengunjung, memberi makan ikan. Melangka mendekat berharap bisa menghilangkan rasa ini.

Cukup lama, aku mendiamkan mereka.

Hingga akhirnya salah satu dari mereka menjemputku, Mbak Uki. Aku pikir, sudah saatnya kembali. Menyeimbangkan langkah kaki ini dengannya. Semakin mendekat dan..

"Ciee.. darimana buk? Menanti sang pangeran ya..?" Goda salah satu mereka.

"Iye, lagi menanti sang pangeran menjemput malah si putri yang datang" jawabku dengan wajah marah yang dibuat-buat. Sontak semua orang tertawa melihat tingkahku.

"Masih ngambek nih?" Tanyanya lagi.

Diam, hanya seulas senyum yang tampak di wajah. Kalau kalian tau, aku tak bisa melakukan itu berlarut-larut pada kalian. Apa lagi hari ini..

Setelah beberapa saat mengikuti sharing, aku pamit keluar sebentar di temani mbk Uki. Tak butuh waktu yang begitu lama untuk kembali lagi ke tempat semula. Dengan perasaan senang membawa satu kantong perlengkapan untuk mendukung rencana. Berharap rencana berjalan dengan lancar.

Saat sesi sharing selesai, saat itu pula rencana di laksanakan. Tepatnya pada saat sesi foto-foto di depan nama taman. Aku bersama si reni keluar dari balik batu besar dan..

"Happy birthday to you.. happy birthday to you.." suara yang lain mulai mengikuti. Betapa bahagianya ia. Aku tak kalah bahagia. Ketika ia mulai memanjatkan do'a, hatiku berdesir. Do'anya begitu khusyuk.

Ya Allah.. terima kasih untuk hari ini. Terima kasih telah mempertemukan kami. Aku sangat beruntung mengenalmu, mengenal kalian. Sungguh, aku mencintai persahabatan ini karenaMu. Memory bersamanya, bersama mereka tak kan pernah kulupakan, insyaAllah.

Angin, danau, semua yang hadir dan apa pun yang ada di sekitar adalah saksi bisu persahabatan kami. Inilah skenario Allah untukku, di pertemukan dengan orang hebat seperti kalian. Dan yang paling membekas denganmu, mbak DJS ^^ Rupanya Allah mengirimkan satu bintang lagi untukku. Hari ini juga saksi bisu ulang tahun kami; DJS, Me dan AS. Hanya beda enam hari, subhanaAllah :')

Lagi-lagi aku ingin mengatakan ini pada kalian semua..
Uhibbuki fillah, ukhti.. 

*Apa kabar sahabat disana? Aku merindukan kalian ^^
*Jazakumullah khair katsir untuk keluarga JIMM di Unair yang telah sudi menerima kami. Afwan jiddan telah merepotkan.


 Jember, 081213
Memory bersama kalian
Danau cinta, 220113

Kamis, 05 Desember 2013

RAHASIA REBUT BEASISWA ALA NEGERI 5 MENARA

November 2010 oleh Afif Syaiful Z Muhajir pada 2 September 2012 

Penulis : Ahmad Fuadi

(Penulis trilogi Negeri 5 Menara, di Jakarta)



Negeri 5 Menara adalah novel yang terinspirasi kisah hidup saya dan teman-teman yang pernah belajar di Pondok Modern Gontor, tapi kemudian bisa belajar ke mancanegara, mulai Amerika Serikat sampai Timur Tengah.

Sejak menulis novel itu, saya menerima beragam pertanyaan di Facebook, Twitter, dan email. Di antara pertanyaan yang kerap muncul adalah : bagaimana caranya saya bisa merebut 8 beasiswa dari luar negeri. Apalagi latar belakang pendidikan saya adalah sebuah pondok pesantren di Jawa Timur.

Jawaban ringkas untuk pertanyaan di atas adalah : saya rajin menggunakan “mantera” dalam novel saya : “Man Jadda Wajada”. Ini sebuah syair Arab yang berarti “Siapa yang bersungguh-sungguh, akan sukses”. Syair ini diajarkan kepada kami, para santri di Pondok Modern Gontor di hari-hari pertama kami masuk kelas.
Namun, jawaban tentang seluk beluk memenangkan beasiswa tentu tidak sesederhana itu. Ada beberapa hal spesifik yang perlu dilakukan untuk memenangkan beasiswa luar negeri kebetulan saya pernah pula menjadi panitia seleksi beasiswa ke Kanada dan Singapura. Dalam kapasitas itu saya ikut menyeleksi formulir peserta dan mewawancarai calon penerima beasiswa.

Jadi, saya mungkin bisa bercerita dari kedua belah sudut pandang, baik dari sisi pelamar, maupun sisi penyeleksi.

Beasiswa di mata saya

Saya mengartikan beasiswa dalam arti luas. Jadi tidak hanya kesempatan belajar untuk mendapatkan gelar akademik saja. Bagi saya, beasiswa adalah setiap kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan, baik melalui proses belajar di kelas atau tidak, tanpa harus membayar alias gratis. Artinya, beasiswa itu bisa meliputi program sekolah SMA, S1, S2, S3, tapi bisa juga kursus singkat (short course), pertukaran pelajar (student exchange), workshop, dan lainnya.

Pelamarnya tidak harus siswa, bahkan orang yang sudah bekerja juga bisa. Pengertian gratis ini bisa dalam arti 100% dibayari mulai dari transportasi, biaya tinggal sampai tuition atau hanya sebagian. Tips yang saya ceritakan di tulisan ini lebih spesifik untuk berburu beasiswa ke luar negeri.

Beberapa teman saya ingin sekali mendapatkan beasiswa, tapi selalu merasa mencari beasiswa itu sulit. Jadi, sebelum berusaha sudah punya mental block. Paling tidak kita perlu melihat dua hal penting di bawah ini :Pertama: yakinlah bahwa beasiswa itu banyak. Setiap tahun sekian banyak organisasi dalam dan luar negeri menawarkan beasiswa. Kesempatan ini ada dimana-mana, Cuma ada yang diumumkan besar-besaran di media, ada yang tidak.

Kedua: beasiswa itu bukan buat orang pintar saja, tapi untuk orang yang mau melebihkan usaha dari orang lain. Pengalaman saya, ada teman-teman yang pintar, tapi mereka tidak mendapatkan beasiswa yang diinginkan.

Saya juga kenal orang yang TOEFLnya tidak bagus dan IPK nya tidak tinggi, tapi bisa dapat beasiswa. Walau skor tinggi TOEFL dan IPK bagus adalah modal penting, tapi tidak selalu menjadi syarat satu-satunya. Beasiswa ini seperti buah mangga yang tergantung di pohon. Ada orang yang ingin memakan mangga, tapi hanya menunjuk-nunjuk buah itu dari kejauhan. Buah itu tidak akan terbang ke tangan kita, ‘kan? Perlu usaha untuk merebutnya.

Bagaimana memulai?

Pertama, pasang niat yang kuat. Artinya, kita benar-benar merasakan keinginan yang besar di dalam hati, dengan alasan yang tepat pula. Cari alasan “mengapa” kita harus mendapatkan sebuah beasiswa. Proses ini lebih kepada dialog internal. Tanpa alasan yang kuat dan jelas, biasanya semangat mencari beasiswa menjadi cepat kempis.

Kalau sudah punya niat dan tekad yang kuat, langkah selanjutnya mencari informasi. Langkah ini tidak sekadar bertanya sambil lalu, tapi benar-benar sebuah proyek pribadi yang meliputi segala macam cara. Dulu saya melakukan dengan bertanya kepada teman, dosen, kampus, kedutaan, internet, selebaran, koran dan segala macam. Intinya, buka mata, buka telinga dan buka pikiran untuk mendengarkan semua informasi yang ada.
Dengan internet, pencarian informasi beasiswa semakin mudah. Saya selalu menganjurkan para pencari beasiswa untuk rajin men-google dengan beraneka keyword, seperti beasiswa, scholarship, fellowship, grant, dan istilah sejenis.

Papan informasi di kampus dan biro kemahasiswaan adalah sumber informasi yang bagus. Pusat Kebudayaan dan Kedutaan juga kerap memasang info sejenis. Bagi anda yang bekerja di perusahaan multi nasional, tidak jarang perusahaan besar punya beasiswa internal bagi karyawannya untuk magang di cabang perusahaan luar negeri. Dulu saya bekerja di sebuah NGO konservasi internasional bernama The Nature Conservacy (TNC) yang punya cabang di puluhan negara. Kami, para karyawan bisa melamar ke beasiswa internal bernama Coda Fellowship untuk magang di berbagai kantor TNC di berbagai belahan dunia.

Beasiswa yang besar biasanya mengumumkan setiap penerimaan formulir secara terbuka di koran nasional. Atau kunjungi situs web penyedia beasiswa seperti Fulbright, Chevening Award, ADS, Mambusho, dan lainnya. Bisa juga berlangganan milis seperti beasiswa@yahoogroups.com, blog tentang beasiswa dan juga ada beberapa akun Facebook yang khusus berbagi akun beasiswa.

Berapa lama anda harus mencari-cari beasiswa ini? Tidak ada batas waktu. Upaya pencarian ini bisa cepat menghasilkan, bisa juga lambat. Tapi pengalaman saya, kalau kita konsisten mencari informasi dengan berbagai cara, maka dalam waktu 6 bulan sampai 1 tahun kita sudah dapat informasi yang cukup tentang kandidat beasiswa yang akan kita lamar.Melamar beasiswa

Anggap saja anda sudah melakukan pencarian dengan rajin dan mendapatkan beberapa beasiswa yang tampaknya cocok untuk anda. Langkah selanjutnya apa? Tentunya anda harus melamar dengan mengirimkan formulir dan dokumen lain kepada pemberi beasiswa. Tapi sebelumnya perhatikan dengan teliti persyaratan yang dituliskan. Persyaratan bahan dan dokumen yang harus kita ajukan ini tidak sama di setiap beasiswa. Ada yang minta banyak dokumen dan ketat, ada yang cukup longgar. Cara terbaik adalah melengkapi semua yang diminta.

Secara umum, proses seleksi beasiswa biasanya melalui dua tahap, pertama adalah seleksi melalui formulir yang masuk, kedua adalah tes atau wawancara. Bagaimana mempersiapkan dengan baik kedua proses ini?

Pertama anda perlu menyadari bahwa kertas formulir adalah satu-satunya kesempatan kita untuk mengenalkan diri kepada tim seleksi. Karena itu, isilah formulir dengan sebaik-baiknya. Yang saya lakukan adalah menghabiskan waktu sampai berminggu-minggu untuk mengisi form yang hanya dua lembar saja. Bukan saya lambat menulis, tapi saya merasa perlu berkali-kali mengoreksi kesalahan kecil sekalipun. Intinya, kita pastikan formulir kita istimewa, sesempurna mungkin, error-free, bersih, jelas dan menjawabpertanyaan sesuai dengan yang ditanya.

Bayangkan, kalau pelamar sebuah beasiswa mencapai ribuan orang, maka paniti seleksi akan menerima tumpukan lamaran yang sangat banyak. Mereka hanya punya waktu sekian detik atau menit saja untuk menyortir dan menentukan formulir yang bagus dan yang tidak. Yang kurang bersih, tidak lengkap, bertele-tele, biasanya akan masuk keranjang sampah, walaupun mungkin potensi pelamar ini sangat bagus. Kalau formulir anda mencuri perhatian panitia seleksi, maka biasanya anda akan dipanggil untuk wawancara.Sama dengan formulir tadi, maka wawancara adalah satu-satunya kesempatan bertatap muka untuk meyakinkan para penyeleksi bahwa anda berhak dan pantas mendapat beasiswa. Kalau sudah dipanggil wawancara, biasanya saya mempersiapkan diri dengan melakukan riset mendalam tentang misi beasiswa, negara yang akan dituju, bidang studi yang akan diambil, bahkan kalau perlu riset tentang pewawancara.

Supaya tidak grogi, saya biasanya latihan sendiri dulu untuk menjawab beberapa pertanyaan yang mungkin keluar. Saya ulang-ulang sehingga lancar dan meyakinkan dengan logika yang jelas. Pengalaman saya sebagai penguji, kami biasanya suka dengan pelamar yang antusias, percaya diri tapi tidak berlebihan “menjual diri”. Berbicaralah dengan artikulatif dan jelas, dan usahakan rileks. Bahkan sedikit jokes juga boleh.

Begitu wawancara selesai, tugas kita tinggal berdoa untuk mendapatkan yang terbaik. Nah, sampai di titik ini, kita hanya akan punya dua kemungkinan. Pertama, anda dipanggil dan mendapatkan beasiswa dan anda bisa terbang ke luar negeri ujtuk menuntut ilmu. Kedua, anda tidak dipanggil atau disurati bahwa anda belum berhasil.

Biasanya di surat itu diselipkan kata-kata penghibur, “silakan mencoba lagi”. Saya mau mengajak anda untuk mengikuti nasihat ini. Kalau belum berhasil, coba lagi dan coba lagi. Ulangi lagi proses tadi, mulai dari niat yang kuat, pencarian informasi sampai pengisian formulir. Tidak ada ruginya mengulang, karena melamar beasiswa itu gratis. Dan tidak penting berapa kali anda gagal, yang penting itu hanyalah satu kali saja anda berhasil. Satu kali keberhasilan itu mampu mengobati semua rasa capek dan kegagalan sebelumnya.

Jalan-jalan dan karier
Keuntungan apa yang kita dapatkan selain kesempatan belajar gratis? Beasiswa ke luar negeri akan membuka wawasan berpikir dan pergaulan. Dengan beasiswa, kita juga bisa mendapatkan kesempatan untuk liburan gratis ke berbagai tempat. Waktu saya dapat beasiswa ke Kanada, Singapura, Amerika Serikat, dan Inggris, saya memaksimalkan waktu untuk jalan-jalan ke daerah atau negara lain yang bertetangga dekat.

Sampai saat ini, saya telah keliling ke 30 negara bersama Yayi, istri saya. Banyak di antara negara itu kami kunjungi selama kami mendapatkan beasiswa. Misalnya kami keliling Eropa Barat dalam perjalanan pulang dari Amerika, lalu sampai Eropa Timur ketika sekolah di Inggris.

Keuntungan lain adalah pergaulan yang antar budaya, budaya, dan agama yang luas. Dalam mencari kerja, saya juga banyak terbantu oleh network para alumni beasiswa Fulbright, Chevening dan Singapore International Foundation. Pengalaman saya merekrut calon staf di kantor, kami memberi nilai plus untuk pelamar yang pernah mendapatkan beasiswa. Kalau d resume kita ada catatan penuh mendapatkan beasiswa semacam Fulbright, ADS, atau Chevening, biasanya akan memudahkan kita untuk diterima bekerja di perusahaan yang bonafid dan dengan posisi yang baik pula.

Jadi tunggu apa lagi. Kalau anda benar-benar telah bertekad bulat untuk berburu beasiswa, maka lakukan sekarang juga. Man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses!



8 beasiswa yang pernah didapat Ahmad Fuadi:

1995 – Youth Exchange Program ke Kanada. Program ini kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Kanada.
1997 – Singapore International Foundation Fellowship. Kuliah satu semester di salah satu universitas terbaik di dunia, National University of Singapore.

1999 – Fulbright Scholarship, kuliah S2 di School of Media and Public Affairs, George Washington University, Washington DC.

2000 –             Ford Foundation Award.

            Columbian School of Arts Award, GWU

2001 – Indonesia Cultural Foundation, New York.

            CASE Media Fellowship, University of Maryland.

2004 – Chevening Award, Kuliah S2 di Media Arts, Royal Holloway, University of London.

Kamis, 28 November 2013

Book3# Segera terbit, insyaAllah



Karena Ayah mencintaiku
Hikari Hana
Siang itu.. panasnya mentari seperti membakar kulitku. Aku tak memperdulikannya dan tetap mengayuh sepeda mini kesayanganku dari halaman rumah. Belum terlalu jauh, kulihat segerombol orang yang tak asing lagi. Semakin mendekat, semakin kutahu ternyata mereka adalah teman sekolahku. Hingga akhirnya terdengar suara, salah satu dari mereka menyapaku.
“Hey, kamu mau kemana?” sapa salah satu dari mereka.
“Ada acara latihan volley. Kenapa?” jawabku singkat.
“Loh, kita ini mau ke rumahmu. Masak kamu tegah sih? Setidaknya persilahkan kita masuk sebentar. Gerah nih..”
Apa kau tega? Sebentar saja! Bisik suara hatiku. Setelah kupertimbangkan beberapa hal dan akhirnya luluh juga. Mau tak mau, aku pun berbalik arah untuk kembali ke rumah bersamanya. Meski prasangkaku tak enak, tapi kucoba membuang jauh-jauh prasangka itu.
Menit berganti menit. Awalnya berjalan seperti biasa. Namun tak lama kemudian menjadi sebuah petaka. Entahlah, apa yang kita bicarakan hingga gelak tawa membahana terdengar disegala penjuru. Setelah temanku pergi, saat itu juga aku dipanggil oleh Ayah.
Dengan tergesa-gesa kumenghampirinya. Aku cemas. Apa yang akan Ayah kata kan? Ah semoga baik-baik saja. Mencoba menghibur diriku sendiri.
“Ada apa, Yah?” tanyaku. Kedua bola mata Ayah memerah.
Be’en riyah reng binek, tak lebur e’eding agih agejek bik reng lakek apa poleh eyabes agih. Kamu ini perempuan, tak enak di dengar bergura dengan laki-laki apa lagi di lihatkata Ayah dengan marah.
Sengak be’en ngebe kanca reng lakek poleh! Awas kamu bawa laki-laki lagi! Apa poleh benyak engak ruwah. Apa lagi banyak seperti itu” lanjut Ayah.
  Diam, hanya itu yang bisa kulakukan. Takut akan kemarahan Ayah semakin besar. Kuberanikan diri tuk menatap wajahnya kembali, kedua bola matanya terbelalak mengisaratkan bahwa ayah saat ini benar-benar marah padaku. Dan akhirnya Ayah meninggalkanku dengan tampang bersalah.
            Hey, ini semua ulahmu!! Suara hatiku menyalahkanku. Dalam hitungan detik, aku berhambur ke kamar. Embun yang menggatung di pelupuk mata tak terbendung lagi. Aku menjerit. Tapi tak ada seorang pun yang mendengarku.
            Terkekang. Merasa tak bebas. Begitulah yang kurasa masa itu. Aku sering bertingkah karena itu Ayah sering kali memarahiku. Mungkin, akibat rasa iri dengan temanku yang lain.
Kini, aku baru memahami semuanya setelah aku merantau jauh darimu, Yah.. Begitulah cara Ayah mendidikku. Begitulah cara Ayah menjagaku dengan cara berbeda. Begitulah cara Ayah menyampaikan rasa cintanya padaku. Begitulah cara Ayah…
Cinta Ayah sebesar cinta Ibu, bahkan mungkin terlalu besar untukku.
Terimakasih banyak Ayah.. Bagiku, kata terimakasih pun tak cukup untuk membalas semua yang Ayah lakukan untukku. Sampai saat ini, aku belum bisa melakukan banyak hal untukmu. Maafkan aku, Yah..
Mencoba tak mengecewakan Ayah. Aku tak ingin melihat wajah Ayah yang memberikan isyarat kecewa dan khawatir. Ayah tetap tegas padaku meski kini tubuh mulai rapuh temakan usia.
Suatu ketika aku membaca postingan seperti ini; Selangkah anak perempan keluar dari rumah tanpa mentup aurat, maka selangkah juga Ayahnya itu hampir ke Neraka. Aku tak mau hanya karenaku, Ayah... Untukmu, untukku dan untuk semuanya, kini kumencoba mendekatkan diri panda Robbku. Menjaga iffah dan izzahku..
Jember, 19 Oktober 2013
Uhibbuka fillah, Ayah

Biodata Penulis;
Hikari Hana adalah nama pena Khuszaimah Yanuar yang berasal dari kota Probolinggo Jawa Timur. Penulis dapat dihubungi lewat e-mail HikariHana_93@yahoo.co.id atau facebook Hikari Hana

Boleh nggak sih pacaran??

Kata 'pacaran' tidak asing lagi bagi masyarakat. Bukan hanya kalangan remaja, kini kata tersebut telah merambat ke sekolah dasar yang dominan masih di bawah umur. Astaufirullah.. sebagai kakak, seharusnya mencontohkan yang baik bagi adik-adiknya.

"saya pacaran untuk semangat belajar kok.."
"supaya ada yang jagain aja.."
 "karena suka sama suka.."

Berbagai macam alasan dipakainya. Tahu nggak sih, pacaran itu tidak ada dalam ajaran Islam?? Istilah pacaran itu adalah budaya orang barat. Nah, sekarang masih mau mengikuti budaya itu?

"Saya kan pacaran secara islami.."

Menurut kalian, bagaimana pacaran islami itu? pacaran yang di awali dengan bismillah dan di akhiri dengan hamdalah atau pacaran yang sebatas teman sms dan telfon saja? Perlu di luruskan kembali, di dalam Islam saja tidak ada kata pacaran apa lagi pacaran Islami? Ah, ada-ada saja.

"Pacaran sebagai proses saling mengenal untuk melangkah lebih jauh dalam mencari pasangan hidup.."

Rupanya masih ngotot ya?? (--') untuk kesekian kalinya saya akan menjelaskan, dalam Islam bukan pacaran tapi ta'aruf, saling mengenal antar keluarga. Pacaran itu hanya manis di awal. Kok tau? Sudah menjadi rahasia umum. Atas izinNya, dengan kekuatan do'a dan usaha, mintalah kepada Allah supaya diberikan jodoh yang baik dan menuntunmu ke surga firdausNya kelak. Pacaran setelah menikah itu lebih indah..

“Dan janganlah kamu mendekati zina; 
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.
Dan suatu jalan yang buruk” 
(QS. Al-Isra ayat 32)


Rabu, 27 November 2013

Maher Zain - Ku MilikMu


Kuberdoa
Dengan jiwa dan tubuhku
Setiap hari sepanjang hidupku
Dengan napasku
Aku berjanji pada-Mu
Untuk hidup hanya untuk-Mu
O Allah!
Kau bangkitkan jiwaku
Cahaya-Mu terangi hatiku
Hidupku,
Kupersembahkan pada-Mu
Ku milik-Mu
Ku milik-Mu

Chorus:
Kini kutahu rasanya
Hidup dalam cahaya kasih-Mu
Kini kutahu rasanya
Menemukan damai di hati
Seandainya semua tahu
Indahnya mengabdi pada-Mu
Seandainya semua tahu
Kasih-Mu lepaskan belenggu
Bebaskanku, kuatkanku
O Allah!
Kubersyukur pada-Mu
Walau kata tak sanggup ungkapkan
Kau buatku,
Mampu lawan keraguan
Dan tegar hadapi tantangan
Hanya Engkau
Sanggup bangkitkan jiwaku
Cahaya-Mu terangi hatiku
Dan hidupku,
Kupersembahkan pada-Mu
Ku milik-Mu
Ku milik-Mu
CHORUS

Cinta, hidup, siang, malam, harta, doa semua
Untuk-Mu (x2)
Dan tiada satu pun dapat bersaing dengan-Mu di hatiku
Cinta, hidup, siang, malam, harta, doa semua untuk-Mu
CHORUS

Selasa, 22 Oktober 2013

Maher Zain - This Worldly Life



But not a soul shall remain
We’ve all come into this world
Only to leave it one day
I can see that everything around me
Rises then fades away
Life is just a passing moment
Nothing is meant to stay, oh
This worldly life has an end
And it’s then real life begins
A world where we will live forever
This beautiful worldly life has an end
It’s just a bridge that must be crossed
To a life that will go on forever

So many years, quickly slipping by
Like the Sleepers of the Cave
Wake up and make a choice
Before we end up in our graves
O God! You didn’t put me here in vain
I know I’ll be held accountable for what I do
This life is just a journey
And it’s taking me back to You
This worldly life has an end
And it’s then real life begins
A world where we will live forever
This beautiful worldly life has an end
It’s just a bridge that must be crossedTo a life that will go on forever
So many get caught in this beautiful web
Its gardens become an infatuation
But surely they’ll understand at the final stop
That its gardens are meant for cultivation, oh
This worldly life has an end
And it’s then real life begins
A world where we will live forever
This beautiful worldly life has an end
It’s just a bridge that must be crossed
To a life that will go on forever

Translet Indonesia :
KEHIDUPAN DUNIAWI
Betapa indahnya, adalah kehidupan duniawi
Tapi tidak seorang pun akan tetap
Kita semua datang ke dunia ini
Hanya untuk meninggalkan satu hari
Aku bisa melihat segala sesuatu di sekitar saya
Meningkat kemudian memudar
Hidup ini hanya sesaat lewat
Tidak ada yang dimaksudkan untuk tinggal, oh

Ini kehidupan duniawi memiliki akhir
Dan itu kemudian kehidupan nyata dimulai
Sebuah dunia di mana kita akan hidup selamanya
Ini kehidupan duniawi yang indah memiliki akhir
Ini hanya sebuah jembatan yang harus dilewati
Untuk kehidupan yang akan berlangsung selamanya

Bertahun-tahun, cepat tergelincir oleh
Seperti Sleepers Gua
Bangun dan membuat pilihan
Sebelum kita berakhir di kuburan kami
Ya Allah! Anda tidak menempatkan saya di sini sia-sia
Aku tahu aku akan bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan
Hidup ini hanya perjalanan
Dan itu membawa saya kembali ke Anda

Ini kehidupan duniawi memiliki akhir
Dan itu kemudian kehidupan nyata dimulai
Sebuah dunia di mana kita akan hidup selamanya
Ini kehidupan duniawi yang indah memiliki akhir
Ini hanya sebuah jembatan yang harus dilewati
Untuk kehidupan yang akan berlangsung selamanya

Begitu banyak terjebak dalam web ini yang indah
Kebunnya menjadi kegilaan seorang
Tapi tentunya mereka akan mengerti di halte akhir
Bahwa kebunnya dimaksudkan untuk budidaya, oh

Ini kehidupan duniawi memiliki akhir
Dan itu kemudian kehidupan nyata dimulai
Sebuah dunia di mana kita akan hidup selamanya
Ini kehidupan duniawi yang indah memiliki akhir
Ini hanya sebuah jembatan yang harus dilewati
Untuk kehidupan yang akan berlangsung selamanya


Lirik yang diambil dari http://www.islamiclyrics.net/maher-zain/this-worldly-life-dunya/

New!Sign in and click the star to save this translation into your Phrasebook.

Minggu, 20 Oktober 2013

Book2 #segera terbit, insyaAllah ^^




Ketika Sudah Lillah

Hikari Hana

            Sang fajar sayup-sayup menampakkan diri. Dengan sinarnya, ia perlahan-lahan mulai menyinari dan memberi kehangatan di segala penjuru. Aku bergegas menyiapkan diri untuk berangkat kuliah. Sesampainya, seperti biasa aku langsung menuju kelas. Dag dig dug… suara jantungku begitu jelas terasa. Kubuka pintu, seketika sunyi senyap.
“Hahahaaa.. hahahaa..” tiba-tiba gelak tawa terdengar hampir serempak hingga memantul di seluruh penjuru ruangan. Seketika bulu kudukku berdiri semua. Kuatkan aku, Ya Allah. Ini hari pertamaku mengenakan hijab. Benar-benar memakai pakai tertutup. Suara hati berbicara.
“Kukira kau dosen. Habisnya hari ini kau beda sekali. Hehe..” kata salah satu temanku. Ia bicara menembus gelak tawa teman sekelas.
Sebuah senyuman, hanya itu yang bisa kulakukan saat itu. Senyuman yang sedikit dipaksakan. Kuberanikan diri untuk melangkah masuk. Kupandangi seluruh ruangan mencari-cari bangku kosong. Pilihanku tertuju pada sebuah bangku  kosong yang letaknya tepat di depan  meja dosen. Belum  lama aku duduk, tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dari belakang.
“Kamu ikut aliran apa? Pakaianmu seperti teroris..” Tanyanya dengan sinis.
“Aliran? Ikut aliran Islam” jawabku dengan singkat.
Ya Robb, aku tau semua ini terjadi atas kehendakMu. Engkau sedang mengujiku, sebesar apa aku bisa bertahan dan  menggapai cintaiMu. Aku tau ujian ini tak ada apa-apanya di bandingkan perjuangan orang-orang terdahulu dariku yang memperjuangkan hijabnya. Percaya, bahwa aku bisa melaluinya. Ini kulakukan hanya untukMu. Ucapku pada diriku sendiri.
Pedang bak menebas waktu. Tak terasa, waktu begitu cepat berlalu. Kurang lebih satu tahun setengah aku menggunakan hijab syar’i, Alhamdulillah. Berharap akan terus istiqomah sampai ajal  menjemputku. Ujianku tak berhenti disitu, sebuah ujian yang silih berganti.  Niat awal untuk berbenah diri tak pernah terlupakan. Rasa lelah, penat, sakit bahkan tangis tak berarti lagi ketika sudah Lillah.
Dalam surat Al-Ankabut ayat 2-3 Allah berfirman yan artinya, “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”.
Hidayah itu tak datang serta merta dengan sendirinya, bagaikan durian yang runtuh dari atas langit. Hidayah itu perlu dicari. Menyegerakan itu lebih baik dari pada menunda-nunda. Karena aku tak pernah tau kapan akan  meninggal. Bisajadi besok atau mungkin setu menit yang akan datang. Allahu A’lam.
Dengan hijab, seorang muslimah tampak lebih teduh dan sedap di pandang mata
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan  kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah  mereka menutupkan  kain kudung ke dadanya..” ( QS. An Nur : 31)
“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya. Kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia, dan perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak lenggok. Mereka tidak masuk surge dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan waktu sekian” (HR. Muslim)

Jember, 20 Oktober 2013
Karena aku muslimah, aku berhijab. 
Ingat! Lillah Islam itu memuliakan wanita

Jumat, 11 Oktober 2013

Jodoh adalah cerminan diri

Pantaskah mengharap jodoh yang shalih atau shalihah? Mungkin, itu hanya mimpi belaka? Tak perlu risau, lebih baik mencoba memantaskan dengan cara memperbaiki kualitas diri. Karena Allah telah menyiapkan pasangan yang sesuai.

Masih tunggu apa lagi? Tak perlu menunggu orang lain menjadi baik. Tak pelu sibuk untuk menilai orang lain yang pada akhirnya membuat lupa untuk menilai diri sendiri. Memulainya dari diri sendiri..

“Wanita-wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita-wanita yang tidak baik pula. Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula.” 
(QS. An-Nur:26)


Rabu, 09 Oktober 2013

Sami Yusuf - You Came Tou Me



You came to me in that hour of need
When I was so lost, so lonely
You came to me, took my breath away
Showed me the right way, the way to lead

You filled my heart with love
Showed me the light above
Now all I want is to be with you

You are my one true love
Taught me to never judge
Now all I want is to be with you

Allahumma salli’ala sayidina mustofa
‘ala habibika nabibika mustofa
2X

You came to me in a time of despair
I called on you, you were there
Without you what would my life mean?
To not know the unseen, the worlds bet ween

For you I’d sacrifice
For you I’d give my life
Anything just to be with you

I feel so lost at times
By all the hurt and lies
Now all I want is to be with you
Chorus 2X

Showed right from wrong
Taught me to be strong
Need you more than ever
Ya Rasul Allah
You came to
In that hour of need
Need you more than ever
Ya Rasul Allah

You filled my heart with love
Showed me tha light above
Now all I want is to be with you

You are my one true love
Taught me to ever judge
Now all I want is to be with you

Chorus 2 X

Kamis, 26 September 2013

Part2#Danau cinta, bersamanya...

21-22 Januari 2013
Bismillah..

"Ayo cepat berangkatttt..! Nanti ketinggal kereta loh.." teriakku kepada mereka.

Tergopoh-gopoh keluar dari kosan Al-Izzah. Kereta yang mengantarkan kami ke Surabaya akan segera berangkat jam sembilan pagi. Waktu terasa cepat, lima belas menit terlewat begitu saja. Cemas, itu yang kulihat dari mimik muka mereka. Yah, karena lin berwarna kuning yang sendari tadi di nanti tak kunjung datang.

"Benar, naik lin D kan? Itu bukan yaa?" kata salah satu seorang dari kami.

"Alhamdulillah.." ucap kami yang hampir serempak.

Kutengok jam, masih ada waktu. Berutung tempat kosnya sangat stategis dari jalan raya dan stasiun, kira-kira butuh waktu sekitar sepuluh menit untuk sampai ke tempat itu. Setibanya di stasiun, kulihat hanya ada beberapa ikhwan Haska saja. Mana yang lain? ikhwan Ions? sudah jam berapa ini..

Agrrr.. Kami sibuk sms dan mengubungi mereka. Beberapa saat kemudian, tampak dari arah utara segerombol ikhwan. Beruntung kereta belum datang. Jika tepat waktu? Habislah sudah, tiketnya akan hangus. Hey! Kereta tak akan menunggumu. Dengan atau tanpamu kereta tetap akan berangkat.

Beberapa saat kemudian, suara kereta samar-samar terdengar dari kejahuan. Suara itu semakin dekat. Yah, ini kereta yang akan membawa kami telah berada di depan mata. Bergegas masuk dan mencari tempat duduk masing-masing. Rupanya tempat kami; aku dan Qorry satu deret dengan akhwat Yogja. Mereka di sebelah kiri dan kami di sebelah kanan. Tepat di depanku, dibalik kursi yang kini di tempati, disitu tempat duduk ikhwan Haska. Kalian tau? Ternyata, dua akhwat dan dua ikhwan Ions terdampar di gerbong paling belakang. Hiks hiks.. tak bisa berkumpul dengan mereka. Oya rombongan ini berjumlah delapan belas orang; sepuluh ikhwan dan delapan akhwat.

Roda-roda kereta mulai bergerak. Perjalanan ini pun di mulai. Lima jam, waktu yang singkat. Menurutku. Karena aku tak sendiri, ada mereka di sampingku. Namun yang ku sayangkan, ketika aku tak menggunakan moment itu dengan baik. Yah, sepanjang perjalanan, kebanyakan waktu dipergunakan untuk istirahat. Lelah, mungkin itu yang mereka rasakan. Kupandangi wajahnya, wajah mereka satu persatu, aku merasa bersalah pada mereka. Amat sangat bersalah. Inilah penyesalanku, atas ucapanku waktu itu. Berharap dengan hadirnya diriku dalam perjalanan ini akan mengurangi rasa bersalahku.

Gubeg, stasiun ini lah tempat pemberhentian kami. Berkumpul kemudian menuju pintu keluar stasiun. Kulihat, tampak beberapa ikhwan membawa papan nama yang bertuliskan "Selamat datang Haska UNY, Kmfm UGM dan Ions UNEJ" (Benar nggak ya? lupa v^^ hehe). Lin kuning membawa kami ke tempat tujuan utama yaitu kampus C UNAIR.

Angin sepoi-sepoi membuat udara sejuk, sejenak menghilangkan panasnya mentari siang itu. Bercengkrama dan melihat sekitar, tempat yang pertama kali kami datangi, mungkin untuk sebagian orang dari kami. Mulai memasuki kampus C. Beberapa akhwat dan ikhwan menyambut kedatangan kami, akhwat yang masih ku ingat saat itu adalah ukhti Raih. Afwan, tak bermaksud mulupakan nama kalian v^^

Selesai sholat Ashar, dilanjudkan dengan agenda perkenalan Uki. Hampir dua jam lamanya, hingga akhirnya ditutup dengan makan bersama. Ini nih.. yang kami nanti :D #upssKeceplosan. Beberapa saat kemudian, seorang teman menghubungiku, "Yen, aku di parkiran". Aku pun segera menghampirinya.

Kuperkenalkan kepada mereka semua, salah satu sahabat seperjuanganku, Ama. Gamis bagian bawah yang dipakainya telihat basa. Ah, akhwat satu ini memang... Meski di luar hujan, ia tetap datang. Jaga kesehatanmu! Bagaimana nanti kalau sakit? Akulah orang yang pertama akan memarahimu :D :p

Manusia hanya bisa berencana. Sore itu, hujan tak berujung. Tak tau sampai kapan butiran air akan berhenti menghiasi langit. Malam pun menghampiri, tepat jam setengah delapan malam ketika hujan mulai berhenti. Kami bergegas berangkat menuju tempat peristirahatan, kontraan Ukhti Uki.

Setibanya, kami langsung ke lantai dua dan kau tau? Kami berebut tempat tidur --'. Akhirnya kami menyepakati membagi dengan hompila (*masa kecil kurang bahagia ya? haha, tapi aku menyukai saat-saat seperti ini). Istirahat sejenak, sholat isya' berjama'ah dan dilanjudkan membuka forum perkenalan diri. Dari sinilah kutau, ia, akhwat yang pertama kali kulihat di serambi kosan, esok adalah hari kelahirannya. Apa yang bisa kuberikan kepadanya? Di tempat yang masih terasa asing ini.

Kian malam, kehangatan dan persaudaraan makin terasa. Namun rasa kantuk yang tak tertahan membuatku meminta izin terlebih dahulu. Yah! hari ini ke dua mataku tak bisa dikompromi. Aku pun terlelap, hingga rasa dingin menyerbuh membuatku terjaga dari dunia mimpi. "Tak ada kehidupan lagi, mereka telah telelap" ucapku kepada diriku sendiri.

Pergantian hari akan segera berganti. Tiba-tiba seorang akhwat keluar dari kamar, terdiam sejenak melihat sekitar....
"Apa yang membuatmu terbangun?" sapaku
"Di dalam panas. Kamu nggak tidur po?" jawabnya sambil berjalan menghampiriku
"Efek dari kedinginan, nggak bisa tidur"
"Oh.. aku tidur disini ya?"
"hmm iya.."
Lelah telah membawanya pergi ke alam mimpi begitu cepat. Damai, itu yang kurasa ketika melihatnya.

****bersambung****