Minggu, 20 Oktober 2013

Book2 #segera terbit, insyaAllah ^^




Ketika Sudah Lillah

Hikari Hana

            Sang fajar sayup-sayup menampakkan diri. Dengan sinarnya, ia perlahan-lahan mulai menyinari dan memberi kehangatan di segala penjuru. Aku bergegas menyiapkan diri untuk berangkat kuliah. Sesampainya, seperti biasa aku langsung menuju kelas. Dag dig dug… suara jantungku begitu jelas terasa. Kubuka pintu, seketika sunyi senyap.
“Hahahaaa.. hahahaa..” tiba-tiba gelak tawa terdengar hampir serempak hingga memantul di seluruh penjuru ruangan. Seketika bulu kudukku berdiri semua. Kuatkan aku, Ya Allah. Ini hari pertamaku mengenakan hijab. Benar-benar memakai pakai tertutup. Suara hati berbicara.
“Kukira kau dosen. Habisnya hari ini kau beda sekali. Hehe..” kata salah satu temanku. Ia bicara menembus gelak tawa teman sekelas.
Sebuah senyuman, hanya itu yang bisa kulakukan saat itu. Senyuman yang sedikit dipaksakan. Kuberanikan diri untuk melangkah masuk. Kupandangi seluruh ruangan mencari-cari bangku kosong. Pilihanku tertuju pada sebuah bangku  kosong yang letaknya tepat di depan  meja dosen. Belum  lama aku duduk, tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dari belakang.
“Kamu ikut aliran apa? Pakaianmu seperti teroris..” Tanyanya dengan sinis.
“Aliran? Ikut aliran Islam” jawabku dengan singkat.
Ya Robb, aku tau semua ini terjadi atas kehendakMu. Engkau sedang mengujiku, sebesar apa aku bisa bertahan dan  menggapai cintaiMu. Aku tau ujian ini tak ada apa-apanya di bandingkan perjuangan orang-orang terdahulu dariku yang memperjuangkan hijabnya. Percaya, bahwa aku bisa melaluinya. Ini kulakukan hanya untukMu. Ucapku pada diriku sendiri.
Pedang bak menebas waktu. Tak terasa, waktu begitu cepat berlalu. Kurang lebih satu tahun setengah aku menggunakan hijab syar’i, Alhamdulillah. Berharap akan terus istiqomah sampai ajal  menjemputku. Ujianku tak berhenti disitu, sebuah ujian yang silih berganti.  Niat awal untuk berbenah diri tak pernah terlupakan. Rasa lelah, penat, sakit bahkan tangis tak berarti lagi ketika sudah Lillah.
Dalam surat Al-Ankabut ayat 2-3 Allah berfirman yan artinya, “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”.
Hidayah itu tak datang serta merta dengan sendirinya, bagaikan durian yang runtuh dari atas langit. Hidayah itu perlu dicari. Menyegerakan itu lebih baik dari pada menunda-nunda. Karena aku tak pernah tau kapan akan  meninggal. Bisajadi besok atau mungkin setu menit yang akan datang. Allahu A’lam.
Dengan hijab, seorang muslimah tampak lebih teduh dan sedap di pandang mata
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan  kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah  mereka menutupkan  kain kudung ke dadanya..” ( QS. An Nur : 31)
“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya. Kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia, dan perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak lenggok. Mereka tidak masuk surge dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan waktu sekian” (HR. Muslim)

Jember, 20 Oktober 2013
Karena aku muslimah, aku berhijab. 
Ingat! Lillah Islam itu memuliakan wanita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu disini :)~~