Sabtu, 07 Desember 2013

part2#Danau cinta, bersamamu..

Setiap orang mempunyai rencana.
Namun, sebaik-baiknya rencana adalah rencana Allah.

Pada akhirnya, tertahan lebih lama dari semua yang telah di rencanakan. Setelah acara sharing semalam, kini kutahu penyebab ia ingin bergegas pergi meninggalkan tempat ini, tempat yang masih baru dikenalnya.

***&&&***

Kedua bola mata ini tak ingin berhentih menatapnya, walau hanya sedetik. Raut wajah yang teduh dan damai. Apa yang bisa kulakukan untuknya, untuk sahabat baruku ini. Memutar otak. Berfikir keras berharap sebuah ide segera datang menghampiri.

Dreeett.. dreett..

Sebuah pesan masuk di ponselnya dan seketika membuyarkan semua lamunanku. Ia terbangun. Dengan malas, dengan rasa kantuk yang masih melekat di pelupuk mata, ia meraih hpnya dan meletakkan kembali.

"Hey.. belum tidur po?" Ia berkata sambil menggerakkan kelopak matanya beberapa kali, seolah-olah ingin menghilangkan rasa kantuk.

"Belum, belum bisa tidur" Jawabku singkat.

"Oh, kalau begitu, aku duluan ya? Masih ngantuk nih" katanya sambil membenarkan posisi tidur.

"Yup, oyasumi nasai | selamat istirahat" Untuk beberapa waktu menanti jawaban, namun ia tak bergeming. Mungkin, rasa lelah telah membawanya pergi begitu cepat melang-lang buana di dunia mimpi.

Membaringkan tubuh ini di sampingnya. Menatap langit-langit kamar, sambil memikirkan rencana untuk besok. Hingga rasa kantuk mulai menyerbu, tak kuat menyangga lagi. Perlahan mulai redup. Gelap gulita. Dan aku 'jatuh' tertidur.

***&&&***

Dinginnya udara di pagi hari membuatku terjaga, masuk tanpa permisi melalui pintu yang terbuka lebar, seolah menantang. Memperkatikan sekitar, rupanya masih satu-dua yang telah terbangun. Aku bangkit menuju kamar mandi untuk bersih diri, tak lama kemudia menunaikan sholah subuh berjama'ah.

Hari ini, hari terakhir bersamanya, bersama mereka. Jika boleh meminta, aku ingin meminta pada sang fajar untuk tak secepat biasa kembali menyapa. Namun apalah daya, waktu akan terus berjalan, tak mengenal siap atau tidak.

***&&&***

Lima menit, sepuluh menit, dua puluh menit.. Aku mulai resah. Kenapa mereka tak kunjung datang? Padahal tempat tinggal itu tak terlalu jauh ke tempat ini, tak membutuhkan waktu yang lama jika ditempuh dengan mengendarai sepeda motor atau mereka..

Benar saja, di menit ke dua puluh tiga, aku menangkap sosok mereka dari jauh. Berjalan dengan santai. Disini aku? Egois! Aku juga ingin mengabadikan momen ini. Melangka menusuri jembatan dengan membawa rasa kecewa. Duduk ditepi danau yang berlawanan. Mereka memanggil, aku tak menghiraukan. Mereka mendekat, aku menjauh. Biarlah mereka mengerti bahwa aku kecewa.

Ketika menyusuri danau seorang diri, aku terpaku melihat apa yang dilakukan salah satu pengunjung, memberi makan ikan. Melangka mendekat berharap bisa menghilangkan rasa ini.

Cukup lama, aku mendiamkan mereka.

Hingga akhirnya salah satu dari mereka menjemputku, Mbak Uki. Aku pikir, sudah saatnya kembali. Menyeimbangkan langkah kaki ini dengannya. Semakin mendekat dan..

"Ciee.. darimana buk? Menanti sang pangeran ya..?" Goda salah satu mereka.

"Iye, lagi menanti sang pangeran menjemput malah si putri yang datang" jawabku dengan wajah marah yang dibuat-buat. Sontak semua orang tertawa melihat tingkahku.

"Masih ngambek nih?" Tanyanya lagi.

Diam, hanya seulas senyum yang tampak di wajah. Kalau kalian tau, aku tak bisa melakukan itu berlarut-larut pada kalian. Apa lagi hari ini..

Setelah beberapa saat mengikuti sharing, aku pamit keluar sebentar di temani mbk Uki. Tak butuh waktu yang begitu lama untuk kembali lagi ke tempat semula. Dengan perasaan senang membawa satu kantong perlengkapan untuk mendukung rencana. Berharap rencana berjalan dengan lancar.

Saat sesi sharing selesai, saat itu pula rencana di laksanakan. Tepatnya pada saat sesi foto-foto di depan nama taman. Aku bersama si reni keluar dari balik batu besar dan..

"Happy birthday to you.. happy birthday to you.." suara yang lain mulai mengikuti. Betapa bahagianya ia. Aku tak kalah bahagia. Ketika ia mulai memanjatkan do'a, hatiku berdesir. Do'anya begitu khusyuk.

Ya Allah.. terima kasih untuk hari ini. Terima kasih telah mempertemukan kami. Aku sangat beruntung mengenalmu, mengenal kalian. Sungguh, aku mencintai persahabatan ini karenaMu. Memory bersamanya, bersama mereka tak kan pernah kulupakan, insyaAllah.

Angin, danau, semua yang hadir dan apa pun yang ada di sekitar adalah saksi bisu persahabatan kami. Inilah skenario Allah untukku, di pertemukan dengan orang hebat seperti kalian. Dan yang paling membekas denganmu, mbak DJS ^^ Rupanya Allah mengirimkan satu bintang lagi untukku. Hari ini juga saksi bisu ulang tahun kami; DJS, Me dan AS. Hanya beda enam hari, subhanaAllah :')

Lagi-lagi aku ingin mengatakan ini pada kalian semua..
Uhibbuki fillah, ukhti.. 

*Apa kabar sahabat disana? Aku merindukan kalian ^^
*Jazakumullah khair katsir untuk keluarga JIMM di Unair yang telah sudi menerima kami. Afwan jiddan telah merepotkan.


 Jember, 081213
Memory bersama kalian
Danau cinta, 220113

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu disini :)~~