Kamis, 26 September 2013

Part2#Danau cinta, bersamanya...

21-22 Januari 2013
Bismillah..

"Ayo cepat berangkatttt..! Nanti ketinggal kereta loh.." teriakku kepada mereka.

Tergopoh-gopoh keluar dari kosan Al-Izzah. Kereta yang mengantarkan kami ke Surabaya akan segera berangkat jam sembilan pagi. Waktu terasa cepat, lima belas menit terlewat begitu saja. Cemas, itu yang kulihat dari mimik muka mereka. Yah, karena lin berwarna kuning yang sendari tadi di nanti tak kunjung datang.

"Benar, naik lin D kan? Itu bukan yaa?" kata salah satu seorang dari kami.

"Alhamdulillah.." ucap kami yang hampir serempak.

Kutengok jam, masih ada waktu. Berutung tempat kosnya sangat stategis dari jalan raya dan stasiun, kira-kira butuh waktu sekitar sepuluh menit untuk sampai ke tempat itu. Setibanya di stasiun, kulihat hanya ada beberapa ikhwan Haska saja. Mana yang lain? ikhwan Ions? sudah jam berapa ini..

Agrrr.. Kami sibuk sms dan mengubungi mereka. Beberapa saat kemudian, tampak dari arah utara segerombol ikhwan. Beruntung kereta belum datang. Jika tepat waktu? Habislah sudah, tiketnya akan hangus. Hey! Kereta tak akan menunggumu. Dengan atau tanpamu kereta tetap akan berangkat.

Beberapa saat kemudian, suara kereta samar-samar terdengar dari kejahuan. Suara itu semakin dekat. Yah, ini kereta yang akan membawa kami telah berada di depan mata. Bergegas masuk dan mencari tempat duduk masing-masing. Rupanya tempat kami; aku dan Qorry satu deret dengan akhwat Yogja. Mereka di sebelah kiri dan kami di sebelah kanan. Tepat di depanku, dibalik kursi yang kini di tempati, disitu tempat duduk ikhwan Haska. Kalian tau? Ternyata, dua akhwat dan dua ikhwan Ions terdampar di gerbong paling belakang. Hiks hiks.. tak bisa berkumpul dengan mereka. Oya rombongan ini berjumlah delapan belas orang; sepuluh ikhwan dan delapan akhwat.

Roda-roda kereta mulai bergerak. Perjalanan ini pun di mulai. Lima jam, waktu yang singkat. Menurutku. Karena aku tak sendiri, ada mereka di sampingku. Namun yang ku sayangkan, ketika aku tak menggunakan moment itu dengan baik. Yah, sepanjang perjalanan, kebanyakan waktu dipergunakan untuk istirahat. Lelah, mungkin itu yang mereka rasakan. Kupandangi wajahnya, wajah mereka satu persatu, aku merasa bersalah pada mereka. Amat sangat bersalah. Inilah penyesalanku, atas ucapanku waktu itu. Berharap dengan hadirnya diriku dalam perjalanan ini akan mengurangi rasa bersalahku.

Gubeg, stasiun ini lah tempat pemberhentian kami. Berkumpul kemudian menuju pintu keluar stasiun. Kulihat, tampak beberapa ikhwan membawa papan nama yang bertuliskan "Selamat datang Haska UNY, Kmfm UGM dan Ions UNEJ" (Benar nggak ya? lupa v^^ hehe). Lin kuning membawa kami ke tempat tujuan utama yaitu kampus C UNAIR.

Angin sepoi-sepoi membuat udara sejuk, sejenak menghilangkan panasnya mentari siang itu. Bercengkrama dan melihat sekitar, tempat yang pertama kali kami datangi, mungkin untuk sebagian orang dari kami. Mulai memasuki kampus C. Beberapa akhwat dan ikhwan menyambut kedatangan kami, akhwat yang masih ku ingat saat itu adalah ukhti Raih. Afwan, tak bermaksud mulupakan nama kalian v^^

Selesai sholat Ashar, dilanjudkan dengan agenda perkenalan Uki. Hampir dua jam lamanya, hingga akhirnya ditutup dengan makan bersama. Ini nih.. yang kami nanti :D #upssKeceplosan. Beberapa saat kemudian, seorang teman menghubungiku, "Yen, aku di parkiran". Aku pun segera menghampirinya.

Kuperkenalkan kepada mereka semua, salah satu sahabat seperjuanganku, Ama. Gamis bagian bawah yang dipakainya telihat basa. Ah, akhwat satu ini memang... Meski di luar hujan, ia tetap datang. Jaga kesehatanmu! Bagaimana nanti kalau sakit? Akulah orang yang pertama akan memarahimu :D :p

Manusia hanya bisa berencana. Sore itu, hujan tak berujung. Tak tau sampai kapan butiran air akan berhenti menghiasi langit. Malam pun menghampiri, tepat jam setengah delapan malam ketika hujan mulai berhenti. Kami bergegas berangkat menuju tempat peristirahatan, kontraan Ukhti Uki.

Setibanya, kami langsung ke lantai dua dan kau tau? Kami berebut tempat tidur --'. Akhirnya kami menyepakati membagi dengan hompila (*masa kecil kurang bahagia ya? haha, tapi aku menyukai saat-saat seperti ini). Istirahat sejenak, sholat isya' berjama'ah dan dilanjudkan membuka forum perkenalan diri. Dari sinilah kutau, ia, akhwat yang pertama kali kulihat di serambi kosan, esok adalah hari kelahirannya. Apa yang bisa kuberikan kepadanya? Di tempat yang masih terasa asing ini.

Kian malam, kehangatan dan persaudaraan makin terasa. Namun rasa kantuk yang tak tertahan membuatku meminta izin terlebih dahulu. Yah! hari ini ke dua mataku tak bisa dikompromi. Aku pun terlelap, hingga rasa dingin menyerbuh membuatku terjaga dari dunia mimpi. "Tak ada kehidupan lagi, mereka telah telelap" ucapku kepada diriku sendiri.

Pergantian hari akan segera berganti. Tiba-tiba seorang akhwat keluar dari kamar, terdiam sejenak melihat sekitar....
"Apa yang membuatmu terbangun?" sapaku
"Di dalam panas. Kamu nggak tidur po?" jawabnya sambil berjalan menghampiriku
"Efek dari kedinginan, nggak bisa tidur"
"Oh.. aku tidur disini ya?"
"hmm iya.."
Lelah telah membawanya pergi ke alam mimpi begitu cepat. Damai, itu yang kurasa ketika melihatnya.

****bersambung****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan jejakmu disini :)~~